Masyarakat Digital Savvy: Memilih Pinjaman Lebih Banyak untuk Mudik Lebaran

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Jenius, salah satu produk perbankan dari Bank BTPN, mengungkapkan tren menarik tentang perilaku masyarakat digital savvy selama Ramadan dan jelang Idul Fitri 2024. Studi ini melibatkan 233 responden berusia 17-40 tahun dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jabodetabek dan non-Jabodetabek, seperti Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Manado, dan Aceh.

Menurut hasil survei, terjadi peningkatan sebesar 13 persen dalam jumlah masyarakat digital savvy yang memilih opsi mengambil pinjaman, mencapai 35 persen dari responden. Alasan utama di balik keputusan ini adalah untuk mengantisipasi kebutuhan ekstra selama mudik Lebaran. Mayoritas dari mereka yang berencana berutang menggunakan pinjaman untuk berbagai keperluan, seperti menyambut Lebaran (60 persen), modal usaha (46 persen), dan renovasi rumah (18 persen).

Pergeseran juga terjadi dalam alokasi Tunjangan Hari Raya (THR) dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, mayoritas masyarakat digital savvy fokus menabung THR, sementara sebagian menggunakan THR untuk belanja kebutuhan Ramadan dan sebagian lainnya untuk berinvestasi. Namun, pada tahun 2024, alokasi THR untuk belanja keperluan Ramadan naik 12 persen menjadi 52 persen, sementara porsi menabung dan berinvestasi masing-masing mencapai 29 persen dan 19 persen.

Perubahan dalam cara mengelola THR ini sejalan dengan persepsi 58 persen masyarakat digital savvy yang merasa pengeluaran mereka berpotensi meningkat selama Ramadan tahun ini. Alokasi pengeluaran tersebut meliputi pembelian baju baru, mudik, zakat dan sedekah, pembelian makanan sahur dan buka puasa, serta acara buka puasa bersama.

Namun, Asosiasi Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan platform peminjaman dana online secara bijak dan bertanggung jawab. Meskipun proses pinjaman mudah, penting untuk tidak berlebihan dalam penggunaannya, dan lebih fokus pada kebutuhan daripada keinginan. Direktur Komunikasi Korporat AFPI, Andrisyah Tauladan, menekankan pentingnya bertanggung jawab dalam meminjam dan membayar tepat waktu, terutama saat menggunakan platform pinjaman dana online menjelang Hari Raya Idul Fitri. Meski tren pinjaman cenderung meningkat menjelang hari raya, penting bagi masyarakat untuk memahami kebutuhan mereka dengan baik dan menggunakan pinjaman dengan bijak.

Saat ini, pemerintah juga telah mengambil tindakan untuk memblokir platform pinjaman online ilegal sebagai upaya untuk melindungi konsumen dari praktik pinjaman yang tidak bertanggung jawab. Dengan demikian, selain menggunakan platform pinjaman online secara bijak, penting juga bagi masyarakat untuk memastikan bahwa mereka menggunakan platform yang terpercaya dan legal.

LihatTutupKomentar